Seorang kawan pernah bilang, “satu tempat di luar nalar antara sekarat dan putus asa adalah harapan”. Bahwa ketika sekarat ...
(nyaris) tiada harapan dari Merah Putih. Sekarat sudah mengetuk pintu. Putus asa juga sudah menyapa. Satu tempat di luar nalar antara sekarat dan putus asa adalah harapan memang benar adanya.